TIGA CARA YANG PALING JITU DALAM MENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu agama adalah ibadah yang sangat mulia. Bahkan Allah ta‘ala telah menetapkan bahwa seorang hamba tidak akan menggapai kebaikan apapun tanpa mempelajari ilmu agama.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan pahamkan dia dalam hal agama”.
(HR. al-Bukhari No. 71 dan Muslim No. 1037)
al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi‘i -rahimahullah- berkata,
وَمَفْهُومُ الْحَدِيثِ أَنَّ مَنْ لَمْ يَتَفَقَّهْ فِي الدِّينِ أَيْ يَتَعَلَّمْ قَوَاعِدَ الْإِسْلَامِ وَمَا يَتَّصِلُ بِهَا مِنَ الْفُرُوعِ فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ
“Mafhum hadits ini adalah siapa yang tidak melakukan tafaqquh fid din (berusaha memahami agama), yaitu tidak mempelajari kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya maka sungguh ia telah diharamkan untuk meraih kebaikan”.
(lihat Fathul Bari [1/165])
Allah tabaraka wa ta‘ala juga menjanjikan keutamaan yang besar di dunia dan akhirat bagi siapa yang menuntut ilmu agama, terutama melalui majelis ilmu.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga, dan tidaklah ada satu kaum yang berkumpul di rumah Allah; membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dicurahkan kepada mereka rahmat, malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya”.
(HR. Muslim No. 2699)
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin -rahimahullah- ditanya :
س : سئل فضيلة الشيخ -رحمه الله- : ما أحسن وسيلة لتلقي العلم النافع؟
فأجاب بقوله : الوسائل مختلفة وهي كثيرة -والحمد لله- في الوقت الحاضر.
فمن الوسائل : أن تتلقى العلم على شيخ مأمون في علمه ودينه، وهذه أحسن الوسائل وأقوى الوسائل، وأقرب الوسائل إلى تحصيل العلم.
ومن الوسائل : أن تتلقى العلم من الكتب المؤلفة التي ألفها علماءمأمونون موثوقون في علمهم ودينهم.
ومن الوسائل : أن تستمع إلى الأشرطة المنشورة من العلماء الموثقين بعلمهم وأماناتهم، هذه ثلاث طرق يمكن أن يحصل بها العلم، وأهم شيء هو الاجتهاد والمثابرة وحسن القصد فإن ذلك منأسباب حصول العلم.
Pertanyaan : Sarana apakah yang terbaik dalam menuntut ilmu yang bermanfaat?
Jawaban : Sarana-sarana menuntut ilmu banyak bentuknya di zaman modern ini, walhamdulillah. Di antaranya :
[Pertama] Engkau menuntut ilmu dari seorang guru yang terpercaya dalam ilmu dan (amal) agamanya. Dan ini adalah sarana terbaik, terkuat dan, terdekat untuk meraih ilmu.
[Kedua] Engkau menuntut ilmu dari kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama yang amanah lagi terpercaya dalam ilmu dan agama mereka.
[Ketiga] Engkau menuntut ilmu melalui kaset-kaset yang disebarkan para ulama yang terpercaya dalam ilmu dan amanah mereka.
Inilah tiga cara yang memungkinkan untuk meraih ilmu.
Dan yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah :
[1] Kesungguhan,
[2] Sabar dalam menuntut ilmu secara terus menerus, dan
[3] Niat yang baik.
Inilah sesungguhnya di antara sebab untuk meraih ilmu.
(lihat Majmu’ Fatawa wa Rasail asy-Syaikh Ibnu al-‘Utsaimin -rahimahullah- [26/148] No. 50]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan tulisan ini, bagikan kembali di sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
______________________
♻ Silakan disebarluaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar