# Gerhana Bisa Jadi Sebab Turunnya Adzab Bagi Manusia
.
-Ketika terjadi gerhana hendaklah kita tidak menganggap biasa-biasa saja, tetapi semakin takut kepada Allah yaitu bertakwa dan banyak istigfar (bukan takut histeris dll)
.
-Gerhana tidak ada kaitannya dengan kejadian apapun di bumi seperti (dihubung-hubungkan secara mistis), misalnya kematian seseorang atau tanda akan bencana besar dll
.
-Sebagaimana ketika Ibrahim anak Nabi shallallahu alaihu wa sallam meninggal dan terjadi gerhana, maka beliau menjelaskan bahwa itu tidak ada kaitannya tetapi perbanyak dzikir, istigfar dan sedekah
.
-Laksanakan juga shalat sunnah gerhana jika terjadi gerhana
.
-Bisa jadi sebab turunnya adzab kepada manusia karenanya diperintahkan perbanyak dzikir, istigfar dan bersedekah
______
Ketika terjadi gerhana yaitu gerhana bulan khususnya. Sebagian manusia menganggap remeh, biasa saja atau seolah-olah ini hanya fenomena alam biasa saja. Hendaknya seorang muslim merasa takut kepada Allah ketika terjadi gerhana matahari ataupun gerhana bulan. Karena Allah menakut-nakuti hamba-Nya melalui gerhana ini agar mereka kembali ingat akan kekuasaan Allah dan merasa takut kepada Allah.
Sahabat Abu Musa Al Asy’ariradhiyallahu ‘anhu menceritakan,
عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ ».
, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang.Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.”[1]
Ketika terjadi kita diperintahkan berdoa, shalat, dan bersedekah
Kita diperintahkan agar segera menegakkan shalat, memperbanyak dzikir, istighfar, doa, sedekah, dan melakukan amal shalih tatkala terjadi peristiwa gerhana. RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَيَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوْااللهَ وَكَبِّرُوْا وَصَلُّوْا وَتَصَدَّقُوْا …
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah. “[2]
Khususnya shalat maka lebih ditekankan lagi pelaksanaannya karena ini merupakan amal yang dilakukan oleh RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memerintahkannya.
Beliau shallallahu ’alaihi wa sallambersabda,
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
”Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah.”[3]
Bahkan sebagian ulama mewajibkan shalat gerhana.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu berkata,
وقال بعض العلماء بوجوب صلاة الكسوف؛ لأن النبي فعلها وأمر بها
“Sebagian ulama berpendapat akanwajibnya sholat gerhana, sebab Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa Sallam mengamalkan dan memerintahkannya.”[4]
ada juga yang berpendapat bahwa hukumnya adalah sunnah mu’akkadah , yaitu sunah yang sangat ditekankan pelaksanaannya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahuberkata ,
فالجمهور على أنها سنة مؤكدة، وصرح أبو عوانة في صحيحه بوجوبها،
“Jumhur berpendapat bahwa hukumnya (sholat gerhana) adalah sunnah mu`akkadah. Abu ‘Awanah
menegaskan di dalam Shahih-nya bahwa hukumnya wajib.
Gerhana bisa jadi sebab turunnya adzab
Karenanya kita perlu takut dan ingat kepada Allah tatkala terjadi gerhana. Syaikh Shalih Al-Fauzanhafidzahullah berkata,
ولما كسفت الشمس في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم , خرج إلى المسجد مسرعا فزعا , يجر رداءه , فصلى بالناس , وأخبرهم أن الكسوف آية من آيات الله , يخوف الله به عباده , وأنه قد يكون سبب نزول عذاب بالناس , وأمر بما يزيله , فأمر بالصلاة عند حصوله والدعاء والاستغفار والصدقة والعتق وغير ذلك . من الأعمال الصالحة , حتى ينكشف ما بالناس ; ففي الكسوف تنبيه للناس وتخويف لهم ليرجعوا إلى الله ويراقبوه
“Ketika terjadi gerhana matahari di jaman Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam, beliau keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu shalat dengan manusia, dan memberitakan kepada mereka: bahwa gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dengan gerhana tersebut Allah menakut-nakuti para hamba-Nya.
Boleh jadi merupakan sebab turunnya adzab untuk manusia, dan memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya. Beliau memerintahkan untuk mengerjakan sholat, berdoa, istighfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan shalih lainnya ketika terjadi gerhana; hingga hilang musibah yang menimpa manusia.”[6] Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
[1] HR. Muslim no. 912
[2] HR. Bukhari Muslim
[3] HR. Bukhari no. 1043
[4] Al-Mukhtarat al-Jaliyah minal Masa`ili al-Fiqhiyah hal. 73
[5] Fathul Baari II/527
[6] Mulakhkhos Fiqhiyah syaikh Shalih Al-Fauzan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar